Senin, 08 September 2014

catatan senja sore VIII

Tanamlah mawar disaat fajar, katamu
Karena edelweiss abadi sembunyi
Tapi mawar bukan lagi denganku
Wangi melati raib bersama gerimis selalu menutup lagu
Ini aku ceritakan, tentang edelweiss
Bersembunyi dalam ceruk dibalik tebing  pendakian,
Katamu adalah menghirup misteri’
Perjalanan tak ditentukan oleh nyeri di kaki
Tapi kesungguhan hati, Kau dan Aku.
Bertemu dalam mihrab Illahi.
Ciputat, 7 Juli 2014


Bercinta dengan malam
Bulan merayu di pelukkan
Ku titipkan angin menyapa wajahmu
Datang dari belulangku
Sekedar mengenang bidadari
Ku tulis namamu di rembulan
Bintang pun bertasbih
Sekejap bidadari bersedih
Memang aku adam, menyelam
Jauh di dasar kesadaran
Mohon dimaafkan. Selamat malam.
Bersinarlah esok senja pagiku.

Ciputat, 9 Juli 2014 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar