Catatan senja sore
RINDU
BERKABUT II
Malamku alpa tanpa kau;
Muka daun beriramakan tetes-tetes embun
Pohon pun bersenandung;
Bunga –buah berdendang
Esokkah ku temui embun?
Ciputat, 12
JuT 1435
Rindu ku padamu sebening embun
Bergelayut di pelupuk – mata
Bulan masih ada
Berbalap matahari mengisi singasana.
Engkau; hantu hati.
Kemenyan berbau kasturi
Cekikik tawamu, penuhi mimpi
Ciputat, 20
April 2014
Jika kau takut, tatap aku
Seberapa besar ketakutanmu dibanding keyakinanku?
Jika kau takut, aku berani,apa gunanya?
Apa mungkin kau bisa melambaikan tangan di persimpangan
jalan?
Ciputat, 20
April 2014
Aku seketika terdiam, kau datang
Pesan singkatku kelam tak ada balasan,
Tiba-tiba kau di hadapan.
Aku,
Memperhatikan ku, seketika aku memandang mu
Hatiku tak tau dibawa kemana olehmu
Aku merasa sang ratu itu ada dua
Yang nyata dan mimpi
Kau ini berbeda di mimpi
Mungkin aku terlalu tinggi bermimpi?
Ciputat, 20
April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar