ILMU
POLITIK DAN ILMU EKONOMI
Ekonomi politik merupakan gabungan
dari dua disiplin ilmu yang berbeda, yaitu antara ekonomi dan politik. Gagasan
ekonomi politik itu sendiri muncul karena adanya pemisahan antar keduanya yang
apabila disatukan secara konseptual maka ekonomi politik tidak lagi dipandang
sebagai dua hal yang berbeda. Namun banyak persepsi yang menyatakan bahwa
pembatasan antara dua disiplin ilmu ini tidak jelas walaupun keduanya memiliki
hubungan organik satu sama lain. Walaupun keduanya dipisahkan, bukan berarti
keduanya tidak memiliki hubungan kesamaan. Bahkan kedua disiplin ilmu ini saling
mempengaruhi satu sama lain. Seperti halnya pengalokasian barang dan jasa yang
dapat terjadi dalam struktur pasar maupun struktur politik. Hal ini menunjukan
adanya hubungan antar keduanya. Selain itu, badan-badan lain seperti perbankan,
perusahaan, serta serikat pekerja juga memilki orientasi kepentingan dalam
politik maupun ekonomi tergantung dari sisi mana kita melihatnya dan tergantung
dari kategori analisis yang digunakan. Oleh karena itu, keduanya hanya terpisahkan
dari perbedaan secara analitis saja.
Dalam menjelaskan pengertian
ekonomi politik, ada baiknya kita memisah antara keduanya sebelum nantinya
menarik benang penghubung antara ekonomi dan politik. Beberapa konsep ekonomi
dan politik yang dipaparkan dalam bukunya James A. Caporaso dan David P. Levine
kiranya dapat membantu kita dalam mencari hubungan antar keduanya.
Konsep-konsep
Ilmu Politik
Banyak
pandangan tentang pengertian ilmu politik yang satu sama lainnya dapat
melengkapi. Beberapa diantaranya ialah politik dapat
diartikan sebagai “siapa yang mendapatkan apa, kapan dan bagaimana” (Lasswell
1936), “pertarungan untuk mendapatkan kekuasaan” (Morgenthau 1948), “seni dan
ilmu dari pemerintahan atau sosialisasi konflik” (Schattschneider 1960),
pola-pola kekuasaan, aturan, dan ekwenangan” (Easton 1953), “penyelarasan
kepentingan-kepentingan yang saling bertentangan lewat kebijakan public” (Crick
1962), dan masih banyak lagi pandangan lain tentang ilmu politik. Secara luas
bahwa Politik dalam suatu negara (state)
berkaitan dengan masalah kekuasaan (power)
pengambilan keputusan (decision making),
kebijakan publik (public policy), dan
alokasi atau distribusi (allocation or
distribution).[1] Selain dari pemaparan pengertian ilmu politik, kiranya ada 3 unsur
penting yang berkaitan dengan politik, antara lain :
·
Politik sebagai pemerintahan
Di sini politik berperan sebagai
“mesin politik formal” yang mempunyai urusan utama untuk memproses dari segala
aktifitas pemerintahan. Kelembagaan pemerintah yang baik akan membangun sendiri
dasar dari urusan ekonomi dengan urusan-urusan yang lainnya.
Pemerintah juga dianggap sebagai
pelaku pasar penting selain pihak swasta. Pemerintah mempunyai peran regulasi
terhadap kebijakan dan aturan ekonomi suatu negara. Dalam kegiatan ini ada dua
peran kebijakan ekonomi pemerintahan, yaitu peran
Internal, Peran pemerintah mengatur stabilitas dan pembangunan ekonomi
dalam negeri. Peran Eksternal, campur
tangan organisasi internasional atau negara lain terhadap keadaan ekonomi suatu
negara.pemerintah secara langsung akan menghadapi intervensi dari organisasi
internasional atau negara lain dalam mengurusi masalah ekonomi negara. Seperti
pinjaman, kerjasama internasional, dan lain-lain.
·
Politik sebagai publik
Menurut John Dewey, yang disebut
publik merupakan hal-hal pokok yang diurusi negara. Segala hal yang disepakati
dalam undang-undang itu merupakan sebagai permasalahan publik yang harus
diemban negara. Seperti, menurut UU orang miskin dan gelandangan ditanggung
oleh negara. Walaupun miskin atau tidaknya warga negara merupakan entitas
private hal tersebut bisa menjadi masalah publik ketika orang miskin dan
gelandangan tersebut dianggap meresahkan kepentingan umum. Maka, pada intinya
publik menurut Dewey merupakan hal-hal yang menyangkut kehidupan kolektif
beserta permasalahannya.
·
Politik sebagai alokasi nilai-nilai oleh pihak yang
berwenang
Menurut David Easton, politik sebagai
otoritas alokasi nilai merupakan suatu cara bagaimana suatu nilai dialokasikan
ke seluruh masyarakat. Peran alokasi dan distributif berkonsentrasi pada
pengembangan ekonomi dalam negeri terhadap pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Pada proses ini menjadi pelabuhan akhir terhadap perputaran ekonomi negara yang
merupakan distribusi hasil kepada masyarakat. Secara umum, tujuan politik
dihubungkan dengan alokasi nilai adalah menciptakan keseimbangan antara
lokasi-lokasi distribusi dan menghindari ketimpangan.
Ilmu
Ekonomi
Istilah ekonomi kadang digunakan untuk
merujuk pada cara melakukan tindakan, contohnya ialah kata “economically” yaitu
bertindak ekonomis atau hemat. Kemudian ekonomi juga bisa digunakan untuk merujuk
pada kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk mendapatkan kebutuhan yang
dibutuhkan atau diinginkan. Selanjutnya makna yang merujuk pada institusi-institusi
pasar. Konsep-konsep ekonomi itu sendiri ialah, antara lain :
1. Ekonomi kalkulasi
Kalkulasi ekonomi ialah sebuah cara untuk memanfaatkan apa yang tersedia
demi memenuhi kebutuhan. Kalkulasi ekonomi adalah sebuah cara untuk menilai
sejauh mana kemampuan dari pengaturan-pengaturan institusional untuk
menggunakan sumberdaya yang tersedia. Menurut Webber, permasalahan ekonomi
itu sendiri merupakan cara kita mendefinisikan pengolahan sumberdaya yang
dimiliki. Pengolahan sumberdaya di sini ialah bagaimana adanya alat dan bahan
yang seminim mungkin dapat menghasilkan barang yang banyak atau dengan alat dan
bahan yang sekurang-kurangnya menghasilkan barang yang sebanyak-banyaknya.
2.
Penyediaan
kebutuhan
Konsep
pengadaan materi lebih ditekankan pada aktivitasnya. Aktivitas disini meliputi
adanya produksi dan reproduksi atau menghasilkan barang dan menghasilkan ulang
barang (penyediaan materi). Dalam konsep ini ekonomi dipandang sebagai penyedia
materi, karena materi disini merupakan penopang hidup manusia. Karena materi
ini merupakan penopang hidup manusia maka apabila tidak dipenuhi manusia akan
mati. Oleh karena, materi disini merupakan kebutuhan fisiologis manusia yang
harus dipenuhi, seperti makan, tempat tinggal, pakaian, dll.
3.
Ekonomi
sebagai perekonomian
Pendeatan ini memilah masyarakat menjadi dua yaitu bidang ekonomi dan
bidang politik.
Ilmu Ekonomi
Politik
Ekonomi memiliki sebuah logika yang
dinamakan dengan economic calculation
yaitu konsep yang memperhatikan tentang untung rugi mengenai pemberdayaan dan
pendayagunaan sumber daya alam yang terbatas. Dalam tindakan kalkulus ekonomi
semua tindakan manusia hanya bisa dipahami berdasarkan hubungan antara cara dan
tujuan atau untung rugi.
Korelasi dari ekonomi dan politik
dilihat dari economic calculation,
ekonomi berfungsi sebagai tindakan dan politik sebagai tempat.
Kepentingan-kepentingan politik kawin dengan ekonomi terjadi karena
logika-logika politik dan ekonomi sinkron terhadap sarana dan tujuan. Politik
memiliki kalkulasi rasional turut peran serta dalam perumusan ekonomi yang
membawa kepentingan tiap individu maupun kelompok. Politik sebagai deksripsi konteks,
bila diibaratkan pementasan drama ekonomi sebagai aktor dan politik sebagai
sarana.
a)
Terjadi di
dalam sistem politik, pemerintah itu wajib menyediakan barang pokok kepada
masyarakat dalam satuan makro, dan
b)
Household (rumah
tangga) management sebagai satuan mikro.
KESIMPULAN
Ekonomi
politik lahir atas dasar adanya pemisahan antara ilmu ekonomi dan ilmu politik.
Berkaitan dengan keduanya bahwa ada hubungan serta saling kerjasama antar
keduanya. Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara berkuasa serta
menjalani system pemerintahan dengan menjalankan kebijakan public. Sedangkan
ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari kegiatan pasar, kalkulasi untung-rugi,
dan perhitungan alokasi barang maupun jasa.
Korelasi
antara ekonomi dan politik dapat dilihat melalui pendekatan kalkulus, dimana
ekonomi berfungsi sebagai tindakan dan politik berfungsi sebagai lahannya.
Namun apabila ekonomi politik dilihat dari pendekatan ini sangat terlihat bahwa
ekonomi menjadi lebih dominan daripada politiknya. Karena ekonomi sebagai
tindakan mencoba menjelaskan apa yang kita lakukan dan mengapa kita
melakukannya, sedangkan politik sebagai lahan atau tempat hanya menjadi konteks
dari tindakan ekonomi. Oleh karena itu, apabila akan menjelaskan politik
pendekatan kalkulus akan menjelaskan politik dari kacamata ekonominya.
KRITIK/SARAN
Ekonomi politik memang sangat membantu baik dalam berjalannya ilmu
ekonomi maupun ilmu politiknya. Karena kedua-duanya bisa saling mempengaruhi
dan saling melengkapi. Namun, dalam melihat korelasi antara keduanya kita tidak
bisa melihat dari satu sisi saja. Misalkan dari segi pendekatan kalkulus saja.
Sudah jelas dominasi ekonomi terjadi di situ, akibatnya ilmu politik tidak bisa
memperlihatkan diri seutuhnya. Sebaliknya apabila ekonomi dilihat melalui
pendekatan politik, maka dominasi politik terjadi. Oleh karena itu, sulit
kranya kita melihat korelasi ekonomi politik melalui dua pendekatan disiplin ilmu
dengan satu konsep saja.
Pemerintah juga dianggap sebagai
pelaku pasar penting selain pihak swasta. Pemerintah mempunyai peran regulasi
terhadap kebijakan dan aturan ekonomi suatu negara. Dalam kegiatan ini ada dua
peran kebijakan ekonomi pemerintahan, yaitu peran
Internal, Peran pemerintah mengatur stabilitas dan pembangunan ekonomi
dalam negeri. Peran Eksternal, campur
tangan organisasi internasional atau negara lain terhadap keadaan ekonomi suatu
negara.pemerintah secara langsung akan menghadapi intervensi dari organisasi
internasional atau negara lain dalam mengurusi masalah ekonomi negara. Seperti
pinjaman, kerjasama internasional, dan lain-lain.
·
Politik sebagai alokasi nilai-nilai oleh pihak yang
berwenang
Sangat bagus Anisa, anda sdh berusaha keras untuk memberi terbaik kpd pembaca termasuk saya. Bahan/sumber ekonomi politik yg anda sampaikan sangat berharga bagi pembaca. Semoga anda dpt menjadi intelektual ekonomi politik yg mumpuni. Tks
BalasHapus