Senin, 10 Juni 2013

ILMU POLITIK DAN ILMU EKONOMI
Ekonomi politik merupakan gabungan dari dua disiplin ilmu yang berbeda, yaitu antara ekonomi dan politik. Gagasan ekonomi politik itu sendiri muncul karena adanya pemisahan antar keduanya yang apabila disatukan secara konseptual maka ekonomi politik tidak lagi dipandang sebagai dua hal yang berbeda. Namun banyak persepsi yang menyatakan bahwa pembatasan antara dua disiplin ilmu ini tidak jelas walaupun keduanya memiliki hubungan organik satu sama lain. Walaupun keduanya dipisahkan, bukan berarti keduanya tidak memiliki hubungan kesamaan. Bahkan kedua disiplin ilmu ini saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti halnya pengalokasian barang dan jasa yang dapat terjadi dalam struktur pasar maupun struktur politik. Hal ini menunjukan adanya hubungan antar keduanya. Selain itu, badan-badan lain seperti perbankan, perusahaan, serta serikat pekerja juga memilki orientasi kepentingan dalam politik maupun ekonomi tergantung dari sisi mana kita melihatnya dan tergantung dari kategori analisis yang digunakan. Oleh karena itu, keduanya hanya terpisahkan dari perbedaan secara analitis saja.
Dalam menjelaskan pengertian ekonomi politik, ada baiknya kita memisah antara keduanya sebelum nantinya menarik benang penghubung antara ekonomi dan politik. Beberapa konsep ekonomi dan politik yang dipaparkan dalam bukunya James A. Caporaso dan David P. Levine kiranya dapat membantu kita dalam mencari hubungan antar keduanya.
Konsep-konsep Ilmu Politik
Banyak pandangan tentang pengertian ilmu politik yang satu sama lainnya dapat melengkapi. Beberapa diantaranya ialah politik dapat diartikan sebagai “siapa yang mendapatkan apa, kapan dan bagaimana” (Lasswell 1936), “pertarungan untuk mendapatkan kekuasaan” (Morgenthau 1948), “seni dan ilmu dari pemerintahan atau sosialisasi konflik” (Schattschneider 1960), pola-pola kekuasaan, aturan, dan ekwenangan” (Easton 1953), “penyelarasan kepentingan-kepentingan yang saling bertentangan lewat kebijakan public” (Crick 1962), dan masih banyak lagi pandangan lain tentang ilmu politik. Secara luas bahwa Politik dalam suatu negara (state) berkaitan dengan masalah kekuasaan (power) pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik (public policy), dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution).[1] Selain dari pemaparan pengertian ilmu politik, kiranya ada 3 unsur penting yang berkaitan dengan politik, antara lain :
 
·         Politik sebagai pemerintahan
Di sini politik berperan sebagai “mesin politik formal” yang mempunyai urusan utama untuk memproses dari segala aktifitas pemerintahan. Kelembagaan pemerintah yang baik akan membangun sendiri dasar dari urusan ekonomi dengan urusan-urusan yang lainnya.
Pemerintah juga dianggap sebagai pelaku pasar penting selain pihak swasta. Pemerintah mempunyai peran regulasi terhadap kebijakan dan aturan ekonomi suatu negara. Dalam kegiatan ini ada dua peran kebijakan ekonomi pemerintahan, yaitu peran Internal, Peran pemerintah mengatur stabilitas dan pembangunan ekonomi dalam negeri. Peran Eksternal, campur tangan organisasi internasional atau negara lain terhadap keadaan ekonomi suatu negara.pemerintah secara langsung akan menghadapi intervensi dari organisasi internasional atau negara lain dalam mengurusi masalah ekonomi negara. Seperti pinjaman, kerjasama internasional, dan lain-lain.
·         Politik sebagai publik
Menurut John Dewey, yang disebut publik merupakan hal-hal pokok yang diurusi negara. Segala hal yang disepakati dalam undang-undang itu merupakan sebagai permasalahan publik yang harus diemban negara. Seperti, menurut UU orang miskin dan gelandangan ditanggung oleh negara. Walaupun miskin atau tidaknya warga negara merupakan entitas private hal tersebut bisa menjadi masalah publik ketika orang miskin dan gelandangan tersebut dianggap meresahkan kepentingan umum. Maka, pada intinya publik menurut Dewey merupakan hal-hal yang menyangkut kehidupan kolektif beserta permasalahannya.
·         Politik sebagai alokasi nilai-nilai oleh pihak yang berwenang
Menurut David Easton, politik sebagai otoritas alokasi nilai merupakan suatu cara bagaimana suatu nilai dialokasikan ke seluruh masyarakat. Peran alokasi dan distributif berkonsentrasi pada pengembangan ekonomi dalam negeri terhadap pembangunan kesejahteraan masyarakat. Pada proses ini menjadi pelabuhan akhir terhadap perputaran ekonomi negara yang merupakan distribusi hasil kepada masyarakat. Secara umum, tujuan politik dihubungkan dengan alokasi nilai adalah menciptakan keseimbangan antara lokasi-lokasi distribusi dan menghindari ketimpangan.
Ilmu Ekonomi
Istilah ekonomi kadang digunakan untuk merujuk pada cara melakukan tindakan, contohnya ialah kata “economically” yaitu bertindak ekonomis atau hemat. Kemudian ekonomi juga bisa digunakan untuk merujuk pada kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk mendapatkan kebutuhan yang dibutuhkan atau diinginkan. Selanjutnya makna yang merujuk pada institusi-institusi pasar. Konsep-konsep ekonomi itu sendiri ialah, antara lain :
1.       Ekonomi kalkulasi
Kalkulasi ekonomi ialah sebuah cara untuk memanfaatkan apa yang tersedia demi memenuhi kebutuhan. Kalkulasi ekonomi adalah sebuah cara untuk menilai sejauh mana kemampuan dari pengaturan-pengaturan institusional untuk menggunakan sumberdaya yang tersedia. Menurut Webber, permasalahan ekonomi itu sendiri merupakan cara kita mendefinisikan pengolahan sumberdaya yang dimiliki. Pengolahan sumberdaya di sini ialah bagaimana adanya alat dan bahan yang seminim mungkin dapat menghasilkan barang yang banyak atau dengan alat dan bahan yang sekurang-kurangnya menghasilkan barang yang sebanyak-banyaknya.
2.       Penyediaan kebutuhan
Konsep pengadaan materi lebih ditekankan pada aktivitasnya. Aktivitas disini meliputi adanya produksi dan reproduksi atau menghasilkan barang dan menghasilkan ulang barang (penyediaan materi). Dalam konsep ini ekonomi dipandang sebagai penyedia materi, karena materi disini merupakan penopang hidup manusia. Karena materi ini merupakan penopang hidup manusia maka apabila tidak dipenuhi manusia akan mati. Oleh karena, materi disini merupakan kebutuhan fisiologis manusia yang harus dipenuhi, seperti makan, tempat tinggal, pakaian, dll.
3.       Ekonomi sebagai perekonomian
Pendeatan ini memilah masyarakat menjadi dua yaitu bidang ekonomi dan bidang politik.
 
Ilmu Ekonomi Politik
Ekonomi memiliki sebuah logika yang dinamakan dengan economic calculation yaitu konsep yang memperhatikan tentang untung rugi mengenai pemberdayaan dan pendayagunaan sumber daya alam yang terbatas. Dalam tindakan kalkulus ekonomi semua tindakan manusia hanya bisa dipahami berdasarkan hubungan antara cara dan tujuan atau untung rugi.
Korelasi dari ekonomi dan politik dilihat dari economic calculation, ekonomi berfungsi sebagai tindakan dan politik sebagai tempat. Kepentingan-kepentingan politik kawin dengan ekonomi terjadi karena logika-logika politik dan ekonomi sinkron terhadap sarana dan tujuan. Politik memiliki kalkulasi rasional turut peran serta dalam perumusan ekonomi yang membawa kepentingan tiap individu maupun kelompok. Politik sebagai deksripsi konteks, bila diibaratkan pementasan drama ekonomi sebagai aktor dan politik sebagai sarana.
a)      Terjadi di dalam sistem politik, pemerintah itu wajib menyediakan barang pokok kepada masyarakat dalam satuan makro, dan
b)      Household (rumah tangga) management sebagai satuan mikro.
 
KESIMPULAN
Ekonomi politik lahir atas dasar adanya pemisahan antara ilmu ekonomi dan ilmu politik. Berkaitan dengan keduanya bahwa ada hubungan serta saling kerjasama antar keduanya. Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara berkuasa serta menjalani system pemerintahan dengan menjalankan kebijakan public. Sedangkan ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari kegiatan pasar, kalkulasi untung-rugi, dan perhitungan alokasi barang maupun jasa.
Korelasi antara ekonomi dan politik dapat dilihat melalui pendekatan kalkulus, dimana ekonomi berfungsi sebagai tindakan dan politik berfungsi sebagai lahannya. Namun apabila ekonomi politik dilihat dari pendekatan ini sangat terlihat bahwa ekonomi menjadi lebih dominan daripada politiknya. Karena ekonomi sebagai tindakan mencoba menjelaskan apa yang kita lakukan dan mengapa kita melakukannya, sedangkan politik sebagai lahan atau tempat hanya menjadi konteks dari tindakan ekonomi. Oleh karena itu, apabila akan menjelaskan politik pendekatan kalkulus akan menjelaskan politik dari kacamata ekonominya.
 
KRITIK/SARAN
Ekonomi politik memang sangat membantu baik dalam berjalannya ilmu ekonomi maupun ilmu politiknya. Karena kedua-duanya bisa saling mempengaruhi dan saling melengkapi. Namun, dalam melihat korelasi antara keduanya kita tidak bisa melihat dari satu sisi saja. Misalkan dari segi pendekatan kalkulus saja. Sudah jelas dominasi ekonomi terjadi di situ, akibatnya ilmu politik tidak bisa memperlihatkan diri seutuhnya. Sebaliknya apabila ekonomi dilihat melalui pendekatan politik, maka dominasi politik terjadi. Oleh karena itu, sulit kranya kita melihat korelasi ekonomi politik melalui dua pendekatan disiplin ilmu dengan satu konsep saja.
 

[1] Miriam Budihardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi, 2010),  h. 14.

1 komentar:

  1. Sangat bagus Anisa, anda sdh berusaha keras untuk memberi terbaik kpd pembaca termasuk saya. Bahan/sumber ekonomi politik yg anda sampaikan sangat berharga bagi pembaca. Semoga anda dpt menjadi intelektual ekonomi politik yg mumpuni. Tks

    BalasHapus